Gubernur DKI Jakarta (Ahok) Basuki Tjahaja Purnama memperingatkan pengelola Gojek agar pengemudi ojek yang bermitra dengan mereka tak berhenti di sembarang tempat. Jika terus membandel, Ahok tak segan-segan akan bertindak tegas.
Saat ini yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya menertibkan pengemudi ojek yang memangkal. Para pengemudi ojek berbasis online selama ini kerap berhenti di tempat seperti trotoar atau persimpangan jalan.
"Kami pasti tangkap, pengelola Gojek juga kami beri kartu kuning (peringatan)," kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (7/10).
Namun jika penertiban tak ampuh, Ahok mengancam akan mencoret Gojek. "Lama-lama Gojek saya coret," katanya. Ia tak menjelaskan secara rinci maksud kata coret tersebut. Namun ia melanjutkan, jika Gojek tak menggunakan aplikasi, maka akan kalah bersaing dan akan mati dengan sendirinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah menegaskan akan terus menindak pengemudi Gojek yang berhenti sembarangan.
Tim gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Polda Metro Jaya sudah dikerahkan untuk menertibkan pada pengemudi ojek yang bandel.
Sebelumnya, delapan pengemudi Gojek ditertibkan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pengemudi tersebut diberikan sanksi peraturan lalu lintas. Pemberian sanksi diharapkan memberikan efek jera agar pengemudi Gojek tidak lagi melanggar peraturan.
0 komentar:
Posting Komentar