Tuntutan Driver

Tahukah Kamu?

Kenapa dilakukan pemotongan saldo secara paksa dan tidak rata antar driver?
Dengan alibi pemotongan 2x5 hari karena 10 hari sebelumnya tidak dilakukan pemotongan?
Adakah kejelasannya benar atau tidak 10 hari itu kita tidak dipotong? Dan sudikah anda dengan tarif yang belaku sekarang?

1. Adakah info tentang tidak dilakukan pemotongan di 10 hari kebelakang pada hari pertama pemotongan tidak dilakukan? Kenapa tidak di infokan di hari H / pas sedang direkap?

2. Tanggal berapakah tidak ada pemotongan itu?

Dan kenapa lagi-lagi di infokan pemotongan 2x5 hari secara mendadak dan "tidak manusiawi"

3. Pemotongan saldo deposit secara paksa dan tidak merata sehingga "saldo deposit driver menjadi minus".

4. Kalau saldo minus driver wajib mengisi saldo deposit agar driver bisa mengambil order, dengan nominal minimal 100rb, karena driver baru bisa mengambil order jika saldo deposit diatas 50rb.

5. Kalau driver tidak isi saldo deposit minus menyebabkan driver tidak bisa mengambil order, dan jika dalam 10 hari tidak aktif driver dianggap memutuskan kemitraan (suspend).

6. Isi saldo deposit melalui transfer ke rekening PT. Gojek Indonesia dengan nominal minimal 100rb.

7. Nominal 100rb di kali 100rb driver saja (jakarta only) = itung sendiri kalkulator saya menunjukan angka "1e10" (meledak).

8. Dari hasil pemotongan saldo deposit driver dapat mengembalikan/menambah keuangan PT. Gojek Indonesia yang dimana bisa digunakan untuk gaji karyawan (bukan driver), subsidi customer, dll.

9. Secara tidak langsung PT. Gojek Indonesia meminta sumbangan untuk subsidi customer kepada driver dengan cara "tidak manusiawi".

10. Apa ada transparasi mutasi pemotongan dibagikan ke driver 1 bulan sekali tampa harus diminta?

11. Berapa harga dirimu yang diperlakukan semena2 oleh PT. Gojek Indonesia yang dimana jerih payah, banting tulang, peras keringat yang telah kamu lakukan diperlakukan secara "tidak manusiawi".

12. Adakah pertemuan antar perwakilan seluruh driver PT. Gojek Indonesia tentang pemotongan selama ini?
Kenapa di pasal 3 disebutkan bahwa "Mitra 1 Meminjamkan Atribut berupa helm+jaket kepada Mitra 2" lalu sekarang menjadi cicilan tetap yang dilakukan dengan cara pemotongan?
Apa hasilnya kalau ada?

13. Penurunan tarif menjadi luka yang sangat membekas, kenapa? Per kilometer diturunkan secara paksa dengan mengorbankan driver agar PT. Gojek di kenal murah oleh customer. Tarif menjadi 3rb km yang dimana penjemputan 2km (tidak dibayar), 25km pengantaran yang hanya dibayar 60rb - cicilan dan menjadi 40-50rb saja?
Sudikah kalian?
Itu jerih payaah kalian yang diperlakukan secara "tidak manusiawi"

14. Kenapa dari tadi saya mengutip tidak manusiawi?
Karena memang kita tidak pernah di hargai, kita hanya di berikan info melalui brodcast bukan melalui perwakilan driver yang dimana PT. Gojek Indonesia mengakui tidak semua driver dapat "yang penting sudah diinfokan melalui broadcast, terserah kalian kalau tidak terima silahkan keluar dari kemitraan".

15. Server error menjadi buah bibir menakutkan karena bisa terjadi suspend yang dimana akan di kali 2 denda yang dimana lagi-lagi bisa menambah/mengembalikan keuangan dari hasil jerih payah driver.

16. Driver melakukan demo untuk meminta penjelasan namun jawabanya disuruh keluar dari kemitraan, apa itu yang disebut manusiawi?

Sadarlah kawan, sadarlah hak kita direbut secara paksa dan kita sama sekali tidak dihargai oleh management, bagaimana bila ada keluar kemitraan secara masal seluruh indonesia?
Siapa yang akan melayani customer?

Ayo satukan suara kawan!
ingat revolusi mental pasrah agar harga diri, hak jerih payah tidak diperlakukan secara tidak manusiawi, revolusi mental kita yang diam jika terinjak2, revolusi mental kita yang tadinya singgle fighter menjadi saling bahu membahu.

Kawan masih banyak diluar sana rezeqi yang menanti kita, masih banyak perusahaan ojek online yang bisa menghargai jerih payah kita, kita diam semakin terinjak harga diri kita.

Saya mohon baca dan renungkan point2 diatas, revolusi mental menghina, menghujat, dan mencaci kita!!
��✌
Dikirim Oleh Pejuang Pendidikan
Antoni