Rabu, 18 November 2015

Aksi Demo Tanpa Hasil

Pengemudi GoJek Lakukan Aksi Demo
NewsGojek jakarta – Banyak pengemudi GoJek yang melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor GoJek yang berada di Kemang, Jaksel.

Kasi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pengemudi GoJek tersebut merupakan aksi menuntu untuk pengembalian tarif perkilometer GoJek yang sempat diturunkan oleh pihak management.

Selain itu juga menuntut pengembalian soal pemotongan honor mereka yang mengakibatkan penghasilannya menurun.

Unjuk rasa dilakukan menyusul langkah Management GoJek yang disebutnya telah melakukan pemotongan honor sebesar Rp 40.000 terhadap semua pengemudi GoJek.

Unjuk rasa tersebut dilakukan pada pukul 10.00 WIB di depan Kantor GoJek Kemang di Jl Kemang Raya, Senin (16/11). Para pengemudi berorasi dan membawa sejumlah poster dengan bertuliskan tuntutannya.

“Perusahaan GoJek melanggar UU Ketenagakerjaan, kami dianggap mitra tapi seperti pekerja. Menurunkan tarif per kilometer dari Rp 4 ribu jadi Rp 3 ribu tanpa ada negosiasi.
Pemotongan uang dilakukan seenaknya,” jelas koordinator aksi di depan kantor GoJek.

Unjuk rasa tersebut membuat arus lalu lintas sempat tersendat, namun polisi yang berjaga segera mengatur lalu lintas yang sempat terganggu.

Sejumlah hal mereka tuntut, antara lain mengenai potongan iuran yang dilakukan tanpa berkoordinasi. Padahal disebutkan kalau driver dan GoJek adalah mitra.

Seorang pengemudi GoJek mengungkapkan jika ia mengalami penurunan yang drastis selama 3 bulan belakangan.

“Saya sudah 3 bulan jadi driver, awalnya enak tapi kemudian ada penurunan pendapatan drastis,” jelas seorang driver GoJek Depok yang tak mau disebutkan namanya.

Selain itu juga ada sejumlah persoalan yang dituntut oleh beberapa pegemudi GoJek, salah satunya ialah aplikasi GoJek yang sering kali error dan juga begitu sepinya pesanan.
Meskipun begitu pemeotongan tetap diberlakukan dan ada penurunan tarif per kilometernya.

Aksi unjuk rasa yang hanya dilakukan oleh belasan pengemudi GoJek tersebut dikawal oleh puluhan polisi yang berjaga.

Sementara itu, sekitar pukul 10.20 WIB, manajemen meminta perwakilan pengunjuk rasa masuk dan berdialog di dalam kantor. Kemungkinan pada pertemuan tertutup tersebut akan dilakukan musyawarah untuk mendapatkan jalan keluarnya.

Pengemudi GoJek Tak Akan Mengundurkan Diri Meski Dikecewakan

Pengemudi GoJek nyatakan jika ia tak akan keluar dari pekerjaannya sebagai driver meskipun bukan kali pertama meraka dikecewakan oleh pihak management.

“Kami tidak akan keluar,” kata pengemudi GoJek Fitrijansjah Toisutta, Minggu (16/11).

Ia dan para pengemudi GoJek lainnya akan kembali melakukan aksi demo dan mogok kerja pada pekan depan.

Aksi tersebut dilakukna oleh para pengemudi merupakan lebih mendasar pada keinginan agar pihak management melakukan perbaikan, sehingga sisitem yang diterapkan tak memberikan kerugian pada salah satu pihak.

“Maksud kami melakukan unjuk rasa ialah supaya ada perbaikan karena manajemen kan dari awal berupaya untuk lebih baik,” katanya.

Fitrijansjah sendiri merupakan koordinator dari aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada 16, 18, dan 20 November tersebut oleh para pengemudi GoJek.

Akasi unjuk rasa pengemudi GoJek tersebut sedikitnya akan diikuti oleh sekitar 200 pengemudi yang meminta tarif dikembalikan seperti semula. Lantara adanya pemotongan honor sebesar Rp 40.000 yang dilakukan oleh pihak management terhadap pengemudi, maka membuat penghasilan para pengemudi GoJek berkurang.

Ia menilai jika alasan pemotongan yang dilakukan terhadap pengemudi GoJek tersebut tidak tepat, karena sebelumnya tak ada perjanjian jika honor akan dipotong.

Sebenarnya rencana GoJek untuk melakukan aksi unjuk rasa tersebut bukan hanya kali ini saja dilaksanakan.
Melainkan beberapa waktu lalu para pengemudi GoJek juga telah merencanakan bakal melakukan aksi unjuk rasa menuntuk mengenai diturunkannya tarif GoJek.

Namun sayang rencanan untuk melakukan aksi unjuk rasa tersebut tak dapat terlaksanan dikarenakan pihak management Gojek mengancam bakal memberhentikan para pengemudi GoJek yang melakukan aksi tersebut.
Dan Benar Saja Beberapa Driver yang Pernah sweping Driver Gojek yang waktu itu membawa penumpang dan di turunkan,akhirnya di Pecat Dan Di putus kemitrannya.

Walau Sering Dikecewakan Management, Driver GoJek Akui Tak Akan Resign.
Kemungkinan pihak management 
untuk kembali memberikan ancaman juga bukan tidak mungkin jika mendengar kabar para pengemudi GoJek bakal melakukan kembali aksi demo.
"Kami Akan Akan Pecat dan memutuskan kemitaan kami kalau Driver Masih Melakukan Demo"
Tutur salah satu Petinggi PT.Gojek Tersebut.
Untuk kali ini tuntutan yang diminta GoJek ialah keberatan akan pemotongan honor sebebsar Rp 40.000 sebagai biaya dari pembuatan jaket, seragam, dan atribut lainnya. Para pengemudi menilai keputusan tersebut tak ada dalam perjanjian ketika mendaftar menjadi pengemudi sehingga mereka meminta dikembalikan.

0 komentar:

Posting Komentar