Jakarta - Beberapa nama besar dalam firma pendanaan dikabarkan tertarik untuk berinvestasi di Go-Jek,menyusul pembukaan putaran pendanaan yang dilakukan penyedia layanan transportasi online tersebut.
KKR & Co. dan Warburg Pincus LLC adalah perusahaan yang dikabarkan akan berpartisipasi pada putaran pendanaan ini.
Lewat pendanaan ini, Go-Jek diperkirakan dapat menerima tambahan dana sekitar US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun, sekaligus meningkatkan nilai valuasi perusahaan tersebut menjadi US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 15,6 triliun. Jumlah itu sudah termasuk bentuk dana segar.
Berdasarkan sumber anonim, putaran pendanaan ini masih belum selesai sehingga aturan dan investor yang berpartisipasi dapat berubah.
Dilansir Wall Street Journal, Senin(18/7/2016), apabila sukses, pendanaan ini dapat membawa Go-Jekbergabung menjadi anggota klub startup bernilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun di Asia Tenggara, selain Grab dari Malaysia.
Di samping itu, perusahaan yang dipimpin Nadiem Makarim tersebut akan menjadi startup pertama di Indonesia yang mendapat predikat unicorn. Dengan catatan, perusahaan startup Tanah Air kompetitor belum diketahui nilai keseluruhannya.
Go-Jek diketahui telah menghabiskan dana begitu besar untuk menarik pengendara menggunakan platform-nya. Perusahaan itu telah mengeluarkan uang sekitar US$ 73 juta atau sekitar Rp 954 juta antara Oktober 2015 sampai Maret 2016 untuk memperbesar usahanya.
Uang itu dikucurkan dalam bentuk subsidi pengendara dan mengurangi harga layanan. Cara itu berhasil menarik pertumbuhan sekitar 12 persen pengguna di periode yang sama.
Namun, langkah itu disebut membuat dana perusahaan di bank hanya menyisakan sekitar US$ 100 juta atau sekitar Rp 13 miliar pada Maret 2016.
Salah satu investor Go-Jek saat ini adalah DST Global, yang dijalankan oleh miliarder asal Rusia, Yuri Milner. Selain itu, ada pula perusahaan modal ventura Sequia Capital dan NSI Ventures, unit dari Northstar Group, perusahaan ekuitas swasta di Asia Tenggara.
0 komentar:
Posting Komentar